Latar Belakang

Alpukat mentega memiliki rasa yang unik dan legit, tidak hanya enak disantap namun buahnya juga lebih praktis ditanam. Alpukat mentega dapat dikombinasikan menjadi berbagai olahan yang tentu rasanya menarik. Jenis alpukat mentega adalah jenis buah alpukat yang bisa berbuah sepanjang tahun. Buah ini bahkan dapat dipanen sampai dua kali dalam setahun. Kondisi ini membuat banyak orang lebih memilih untuk menanam dan mengkonsumsi alpukat mentega ketimbang alpukat biasa, karena dinilai lebih menguntungkan.

Tentang Produk

Untuk mendapatkan kualitas buah yang bagus dari Alpukat mentega adalah mendapatkan bibit yang unggul. Pembibitan Alpukat Mentega Cipedak ini diproduksi untuk memenuhi kepuasan konsumen mendapatkan buah Alpukat Mentega yang bagus. Proses penanaman bibit pun dilakukan dengan ketentuan tertentu.

Memilih bibit unggul merupakan salah satu cara menanam alpukat agar cepat berbuah. Proses pembibitan ini juga dilakukan oleh pembibit yang handal karena pembibit merupakan perintis Alpukat Mentega Cipedak di awal 90an.

Keunggulan

Keunggulan pembibitan alpukat cipedak adalah dirawat dengan prosedur yang memadai sehingga dapat menghasilkan buah alpukat yang berkualitas. Kruntungannya buah yang dihasilkan memiliki tekstur daging yang legit dan manis dan kulit yang tipis sehingga bisa dikupas layaknya buah pisang. Buah ini juga mempunyai daging buah yang kuning seperti mentega serta rasa legit dan manis.

Penggunaan sistem modul/komponen yang interchangeable memudahkan pemasangan dan pembongkaran di lapangan serta mobilisasi yang efisien juga penggantian bagian yang rusak dengan cepat karena spare part yang telah tersedia sehingga lebih ekonomis.

Buah alpukat cipedak sendiri tidak memiliki serat seperti buah alpukat pada umumnya, daging buah nampak bersih dengan warna kuning cerah. Selain itu, alpukat cipedak juga tidak disukai ulat yang selama ini memang diketahui kerap hinggap pada buah alpukat.

Melihat perawatan bibit alpukat cipedak yang dihimpun dari berbagai sumber,sejumlah alpukat cipedak hasil pohon yang selama ini dibudidaya merupakan buah peranakan secara generatif dan vegetatif dari pohon generasi ketiga yang saat ini sudah berusia 25 tahun.